Kembali ke Fitrah, sebuah kalimat yang begitu indah...
“Tidaklah setiap anak yang lahir kecuali dilahirkan dalam keadaan
fitrah. Maka kedua orangtuanyalah yang akan menjadikannya sebagai
Yahudi, Nasrani, atau Majusi. Seperti hewan melahirkan anaknya yang
sempurna, apakah kalian melihat darinya buntung (pada telinga)?”
Hadits diriwayatkan oleh Al-Imam Malik dalam Al-Muwaththa` (no. 507);
Al-Imam Ahmad dalam Musnad-nya (no. 8739); Al-Imam Al-Bukhari dalam
Kitabul Jana`iz (no. 1358, 1359, 1385), Kitabut Tafsir (no. 4775),
Kitabul Qadar (no. 6599); Al-Imam Muslim dalam Kitabul Qadar (no.
2658)
Jika melihat hadits diatas, makna fitrah bukan hanya berkaitan dengan dosa, namun berkaitan dengan akidah. Kembali seperti bayi, artinya kembali memiliki akidah yang lurus.
Ramadhan
merupakan bulan pengampunan yang akan membersihkan dosa bagi siapa
saja yang berpuasa dan mendirikan shalat malam dengan keimanan. Sebelum
lahir, kita sudah bertauhid (mengakui keesaan Allah), maka
saat lahir, sebenarnya manusia itu memiliki akidah yang lurus. Inilah
fitrah manusia. Namun akidah bisa berubah karena faktor orang tua atau
lingkungannya. Jika kita mengatakan bahwa kembali ke fitrah memiliki
makna kembali seperti bayi adalah benar, dengan pemahaman bahwa bayi
yang baru dilahirkan memiliki akidah yang lurus.
Jangan
sia-siakan makna fitrah ini untuk selalu memiliki akidah yang lurus,
jauhkan diri dari perbuatan yang dapat menimbulkan dosa.
Selamat Idul Fitri 1434 H
Taqobalallahu minna wa minkum
Mohon maaf lahir & bathin
1 komentar:
Mohon maaf atas sgala khilaf diri..
Posting Komentar